Usai Dipakai Mudik, 7 Komponen Motor Matik Ini Harus Diperiksa

by
Pemudik menggunakan sepeda motor melintas di Jl. Wates, Yogyakarta, Jumat (25/7). Meskipun harus menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor, namun hal tersebut tidak menyurutkan niat para perantau untuk pulang merayakan lebaran di kampung halaman bersama keluarga. ANTARA FOTO/Noveradika/ss/nz/14

EKONOMIPOS.COM– Musim mudik lebaran sudah berakhir. Bagi yang ke kampung halaman menggunakan kendaraan pribadi, jangan lupa periksa kendaraan Anda setelah sampai di kota rantau. Tak terkecuali bagi para pemudik yang memakai motor, khususnya motor matik.

Dilansir dari berbagai sumber, setidaknya ada 7 komponen motor matik yang perlu diperiksa setelah digunakan untuk perjalanan jauh.

Komponen pertama yang perlu Anda periksa adalah rem. Komponen rem seperti kampas rem rentan aus karena harus kerja berat saat kemacetan atau ketika harus melakukan hard braking saat ingin berhenti mendadak.

Selanjutnya yang perlu dicek adalah Continously Variable Transmission atau CVT. CVT jadi komponen yang vital di motor ini karena bertugas menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.

Bagian CVT motor matik yang wajib diperiksa meliputi roller, v-belt, serta kampas kopling.

Komponen ketiga yang perlu diperiksa adalah sistem pengabutan bahan bakar, seperti injektor atau karburator. Jika kondisinya sudah kotor, Anda wajib membersihkan part ini agar suplai bensin ke ruang bakar lancar.

Jangan lupa juga untuk mengecek kondisi kaki-kaki. Mulai dari pelek, ruas jari-jari pelek, termasuk sokbreker depan dan belakang. Saat dipakai untuk perjalanan jauh, seal sokbreker rentan bocor karena terpapar debu.

Kelima, yang harus dicek adalah oli mesin atau oli transmisi. Khusus untuk oli mesin, wajib dilakukan setiap interval 3.000 km. Tapi jika motor Anda dipakai untuk perjalanan jauh, tak ada salahnya mengganti oli mesin lebih cepat dari jadwal seharusnya.

Komponen keenam yang jangan ketinggalan diperiksa adalah sistem kelistrikan. Usahakan sistem kelistrikan masih dalam kondisi terbaik. Tegangan aki masih dalam batas aman, dan pastikan tidak ada kabel atau soket yang bisa membuat korsleting.

Terakhir yang perlu diperiksa adalah ban. Ban perlu dicek tekanan anginnya, termasuk tingkat keausannya. Jika kondisi tekanan angin ban sudah berkurang, wajib ditambah sesuai rekomendasi. Sementara jika ban mulai aus, usahakan segera ganti dengan ban baru demi keselamatan. (Epc/detikcom)