EKONOMIPOS.COM (EPC), JAKARTA – Ternyata Usaha Kecil Menengah bisa bermain di pasar modal atau biasa disebut initial public offering (IPO). Pelaku usaha ini bisa mencari modal untuk mengembangkan bisnis melalui bursa ini.
Seperti PT Bhinneka Mentari Dimensi. Pengelola situs belanja bhinneka.com berencana melantai di bursa, walau belum dalam waktu dekat.
“Soal IPO masih jauh, namun rencana kami masih terus berjalan. Masih kami matangkan,” kata Hendrik Tio, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bhinneka Mentari. Ia menyebutkan, sebelum memutuskan untuk melakukan IPO, memang harus melalui berbagai tahapan.
Tentu, melantai di bursa ada plus dan minusnya. Nilai plusnya, pelaku usaha bisa langsung mendapat injeksi modal dalam jumlah besar. “Dari sisi pajak, sebagai pendiri juga diuntungkan,” kata Hendrik.
Kelebihan lainnya, bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang ingin berkembang dan melakukan ekspansi, IPO bisa lebih efektif lantaran dana hasil perhelatan ini tidak akan terkena bunga seperti pinjaman bank.
Selain itu, dari sisi citra, go public juga berpotensi mengerek nama perusahaan. Bukan hanya di mata investor lokal juga pemodal asing.
Ketika nama perusahaan tercatat di papan bursa saham, kredibilitas mereka menjadi lebih terjamin. Sebab, emiten wajib untuk membeberkan laporan keuangannya kepada publik setiap triwulan.
Dengan begitu, semua investor bisa melihat dan menganalisis kondisi perusahaan itu. Jika hasilnya bagus, perusahaan itu berpeluang untuk memperoleh pendanaan lanjutan.
Sudah barang tentu, untuk menuju ke perhelatan IPO, tidaklah semudah untuk membalikkan telapak tangan. Untuk persyaratan awal, UKM yang ingin melantai di bursa haruslah perusahaan berbadan hukum sah.
Perusahaan Anda juga mesti mengantongi izin usaha dan izin domisili. Syarat lainnya adalah, perusahaan Anda wajib taat membayar pajak.
Jika perusahaan Anda masih mengalami kerugian, jangan berharap bisa melantai di bursa. Oleh karena itu, perusahaan Anda harus menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti yang diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi.
Contoh, laporan keuangan, neraca perusahaan, rekening di bank, dan susunan pengurus. “Itu persyaratan formal dari sisi administratif,” ujar Mardi Susanto, Direktur Utama BCA Sekuritas. Termasuk juga, syarat modal perusahaan minimal sebesar Rp 5 miliar. (*)