EKONOMIPOS.COM, PEKANBARU – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau) sedang mempersiapkan jurnal internasional terindeks Scopus. Hal tersebut menjadi salah satu komitmen pimpinan sebagai upaya untuk memperkuat kapasitas akademik melalui publikasi ilmiah.
“Saat ini FDK mempunyai empat jurnal terakreditasi, salah satunya terakreditasi Sinta 2 yaitu Jurnal Dakwah Risalah. Saat pertama dilantik sebagai pimpinan, kami berazam memiliki jurnal terindeks internasional bereputasi Scopus,” kata Dekan FDK UIN Suska Riau Dr. Imron Rosidi MA, Kamis (2/12/2021) siang, saat kunjungan ke Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Syahid), Ciputat, Banten.
Imron bersama beberapa pimpinan FDK dan pengelola Jurnal Dakwah Risalah ke FSH UIN Syahid karena fakultas tersebut memiliki jurnal internasional yang belum lama ini terindeks Scopus, jurnal Ahkam. “Jurnal Dakwah Risalah kami proyeksikan menjadi jurnal terindeks Scopus. Kami sengaja ke sini untuk belajar tentang persiapan menuju Scopus seperti yang berhasil dicapai Ahkam,” ujarnya.
Dekan FSH UIN Syahid Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, SH, MA, MH, mengatakan pengembangan jurnal di FSH masuk dalam rencana strategis (renstra) termasuk Ahkam. “Alhamdulillah tercapai. Jurnal tersebut dikelola oleh orang-orang yang istiqomah, orang-orang muda yang menjaga betul kualitas bahasanya. Tidak hanya memberi catatan tapi juga dibantu kualitas artikelnya. Bahkan Bu Rektor (Rektor UIN Syahid-red) masih mau membantu menjadi editor bahasa Arab karena beliau ahlinya,” ujarnya, didampingi Wakil Dekan I FSH Dr. Syahrul Adam, M.Ag dan salah satu editor Ahkam Ahmad Bahtiar.
Selain itu, komitmen pimpinan merupakan kunci keberhasilan pengelolaan jurnal di suatu fakultas bahkan universitas. Ahmad Tholabi menyebut, pengelola jurnal merupakan orang-orang original alias orang gila jurnal. “Bagaimana caranya pimpinan tetap menjaga kualitas dan memperhatikan kesejahteraan pengelolanya. Bagaimana supaya pengelola betah dan sejahtera, tetap istiqomah dan semangat, banyak sumber-sumber yang bisa kita dapatkan untuk menyejahreraka,” tambahnya.
Bukan menjadi suatu kebetulan, jurnal Ahkam berhasil menembus Scopus hanya dalam waktu tiga bulan. Pimpinan FSH dan pengeloa jurnal sudah mempersiapkan jauh-jauh hari dengan menerbitkan artikel terbaik selama dua tahun terakhir sebelum mengajukan jurnal tersebut ke Scopus.
“Itu bukan kebetulan, kita mengajukan 10 artikel terbaik yang qualified kita pilih. Scopus melihat kualitas artikel, bukan administrasi seperti Sinta,” kata Ahmad Tholabi, yang sejak terakreditasi edisi cetak mengelola jurnal Ahkam.
Acara tersebut diakhiri dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama (Memorandum of Agreement) antara FDK UIN Suska dengan FSH UIN Syahid dengan ruang lingkup kerja sama peningkatan mutu jurnal dan Kegiatan lain yang disepakati kedua pihak. “Selain artikel yang bagus, distribusi penulis dan reviewer harus tersebar di beberapa benua,” Ahmad Tholabi mengingatkan. (rls)