EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Siti Astiyah mengaku optimistis perekonomian di Provinsi Riau akan tumbuh positif pada kisaran 2-3 persen pada triwulan pertama tahun 2017.
Dia menyebutkan, indikasi perbaikan perekonomian masih cukup kuat. “Kinerja perekonomian Riau diperkirakan berada pada kisaran pertumbuhan 2,0 hingga 3,0 persen year on year,” kata Siti Astiyah, di Pekanbaru, Kamis (23/03/2017).
Prediksi pertumbuhan ekonomi Riau untuk triwulan I-2017 tidak jauh dari kinerja ekonomi Riau pada triwulan IV-2016 tumbuh 2,22 persen (year-on-year/yoy). Meski tumbuh positif, angka tersebut mencerminkan bahwa pertumbuhan ekonomi Riau masih lebih rendah dibandingkan nasional dan Sumatera, yang masing-masing tumbuh 5,02 persen dan 4,29 persen.
“Meski begitu, kita perlu menanamkan rasa optimisme bagi kalangan perbankan, pemangku kebijakan dan masyarakat guna perbaikan ekonomi,” kata Siti Astiyah.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan berjalan diperkirakan masih ditopang oleh permintaan domestik yang kuat.
“Terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan investasi sejalan dengan menguatnya kenaikan Upah Minimum Provinsi, daya beli masyarakat, percepatan pengesahan APBD serta berlanjutnya pembagunan proyek infrastruktur strategis pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan perbaikan harga komoditi andalan serta membaiknya kondisi perekonomian mitra dagang, diperkirakan juga mampu memberikan dampak kinerja sektor perekebunan dan industri pengolahan. Adanya indikasi kenaikan harga barang pada awal tahun ini turut mendorong peningkatan kinerja sektor peradangan.
Secara spesifik dalam kajian ekonomi BI, industri kelapa sawit memiliki peran yang besar dalam menyokong ekonomi Riau. Dengan luas kebun sawit Riau yang mencapai lebih dari 2,42 juta hektare, kelapa sawit dan produk turunannya menopang sebesar 39,31 persen dari perekonomian Riau, dan lebih besar ketimbang sektor pertambangan dan penggalian yang sumbangannya pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau 2016 mencapai 22,65 persen. (*)