EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Sejak awal tahun 2018 hingga Februari ini, seluas 680,5 hektare lahan di Provinsi Riau sudah terbakar. Kebakaran paling luas terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Wakil Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau Edwar Sanger mengatakan, kebakaran lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai 213 hektare. Kemudian Indragiri Hulu 121,5 Ha, Kota Dumai 109,25 Ha, dan Bengkalis 95 Ha.
Selanjutnya luas kebakaran di Kota Pekanbaru dan Pelalawan masing-masing mencapai 31 Ha, Rokan Hilir 26 Ha, Indragiri Hilir 24 Ha, Kampar 15,25 Ha, Siak 13,5 Ha, dan Rokan Hulu 1 Ha.
“Hanya Kabupaten Kuantan Singingi yang tidak ada laporan terjadi karhutla,” ujar Edwar, Senin (26/2).
Upaya pemadaman masih terus dilakukan seperti di Desa Sepahat, Kabupaten Bengkalis yang luas kebakaran mencapai sekitar tujuh Ha. Pemadaman lewat darat dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari enam personel TNI Koramil 07/Bukit Batu, 10 Polisi, 16 Pemadam Kebakaran dan 20 warga setempat.
Kemudian pemadaman masih dilakukan di Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak dengan luas lahan sekitar delapan Ha. Personil gabungan yang dilibatkan antara lain lima personel TNI Koramil 06/Sei Apit, lima Polisi, tujuh pemadam kebakaran, lima Manggala Agni, tiga karyawan perusahaan swasta, lima personel Masyarakat Perduli Api (MPA), dan tujuh warga setempat.
Pemadaman kebakaran lahan juga masih terus dilakukan di Kelurahan Tanjung Palas, Kota Dumai, dengan luas lahan sekitar dua Ha. Personil yang terlibat antara lain Manggala Agni Daops Dumai, TNI, Polri, BPBD Dumai, MPA, Regdam Dintanbunhut Kota Dumai dan masyarakat.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno, mengatakan citra satelit menunjukan ada tiga titik panas di Riau yang memiliki tingkat keakuratan di atas 70 persen. Artinya, ada indikasi sangat kuat terjadi kebakaran lahan dan hutan. “Tiga titik itu dua berada di Siak, dan satu di Bengkalis,” kata Sukisno. (*)