Amran Ingin Kalimantan Mandiri Beras

by

EKONOMIPOS.COM (EPC),JAKARTA — Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut dia mendorong provinsi-provinsi di Kalimantan untuk mengembangkan pangan berasnya sendiri sehingga tidak bergantung dengan pasokan dari provinsi lain.

Selama ini, beras di Kalimantan dipasok oleh provinsi lain seperti Sulawesi Utara.l yang memang merupakan sentra beras nasional. Padahal, menurut Amran, Kalimantan memiliki potensi besar untuk mandiri beras.

“Inflasi terbesar Kalimantan disebabkan terutama oleh harga pangan padahal ada potensi untuk bisa mandiri,” kata Amran saat menggelar Rakor Pangan dengan Pemprov Kaltim, seperti dikutip Bisnis dari ketedangan tertulis Kementerian Pertanian, Rabu (12/10).

Amran meminta 2017 mendatang Borneo mulai menyusun roadmap mandiri pangan. Dengan luas lahan baku sawah 1.047.837 ha dan 2 kali tanam pertahun, maka produksi bisa mencapai 5 juta ton. Angka ini jauh dari konsumsi per tahun Kalimantan yang hanya 2-3 juta ton per tahun.

Amran menambahkan, hampir semua komoditas pertanian meningkat secara signifikan. Angka Ramalan II (ARAM II) 2016, Produksi Padi, agung dan kedele mencapai 79,4 jt ton, 23,16 jt ton dan kedele 0,88 juta ton. Khusus Padi dan jagung masing masing akan meningkat 4,97% dan 18,11% dibanding tahun lalu.

Mentan menambahkan bahwa saat ini Kementan juga sedang melaksanakan program pembangunan pertanian sebagai penggerak ekonomi di wilayah perbatasan.

Selain itu, Amran menggarisbawahi peran perguruan tinggi negeri (PTN) dalam mendorong swasembada pangan di Kaltim. “Jadi peran perguruan tinggi negeri ini sangat penting dalam pencapaian target swasembada pangan di Bumi Borneo. Karena itu kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Menurut Amran, kalangan akademisi dari PTN baik dari tenaga pendidiknya maupun mahasiswanya, dapat mengambil peran di program swasembada pangan dengan jadi tenaga pendamping alias penyuluh pertanian untuk para petani di Kalimantan.

Selain itu, sambung Amran, kalangan akademisi di Kalimanan juga dapat berperan dengan menciptakan inovasi-inovasi di bidang teknologi pertanian.

“Peran strategis kalangan akademiki itu banyak, mereka bisa menjadi tenaga pendamping atau penyuluh bagi petani dan lain sebagainya,” ujarnya.

 

(Bisnis)