Ambisi Prabowo dari B40 ke B100, Produksi Kelapa Sawit Harus Diprioritaskan

by

Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya mengungkapkan rencananya untuk mendorong program biodiesel, termasuk pencampuran 50% minyak solar dengan 50% minyak kelapa sawit (B50).

Ke depannya, program ini akan ditingkatkan hingga mencapai B100, yakni biodiesel murni yang berbahan baku minyak kelapa sawit sepenuhnya.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menekankan pentingnya peningkatan produksi kelapa sawit sebelum memulai pengembangan biodiesel dari B40 hingga B100, sesuai dengan rencana pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto.

Menurut Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menjelaskan bahwa tantangan utama dalam mewujudkan biodiesel B100 adalah meningkatkan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Dia mengatakan, ketersediaan CPO di Indonesia harus segera diperbanyak, salah satu caranya melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Namun, upaya tersebut masih menghadapi berbagai kendala.

“Yang utama adalah meningkatkan produktivitas, terutama melalui PSR,” ujar Eddy dalam acara Peluncuran Buku “Sawit, Anugerah yang Perlu Diperjuangkan” pada 5 September kemarin.

Eddy menilai pemerintah harus meningkatkan produksi CPO dalam negeri terlebih dahulu untuk mewujudkan hal tersebut.

Oleh sebab itu, dia mendesak pemerintah agar memperbarui hulu produksinya, yaitu tanaman kelapa sawit, melalui replanting atau PSR.***