EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Mas Irba Sulaiman mengatakan, terhambatnya distribusi 30 ribu tabung gas melon untuk kuota Kota Pekanbaru Kamis lalu berakibat langkanya gas subsidi tersebut. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga sepekan ke depan.
“Kamis kemarin mobil pengangkut gas melon mengalami insiden, jadi gas tidak bisa dikirim ke SPBE pada hari itu. Begitu juga dengan agen tidak bisa mengambil gas di SPBE, pada hari Jumat, gas baru bisa dikirim. Tapi karena hari libur SPBE hanya buka setengah hari, Sabtunya baru gas dikirim normal tapi tetap tidak bisa menutupi kekosongan di hari Kamis. Akibatnya berdampak terhadap langkanya gas selama sepekan, tepatnya sampai Jumat ini,” beber Irba, Senin (04/9/2017).
Untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Pekanbaru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pertamina mengadakan operasi pasar di dua kecamatan, Senin kemarin. Yakni Kecamatan Tampan dan Payung Sekaki. Dua kecamatan ini dipilih karena banyaknya laporan yang masuk dari warga dua kecamatan tersebut ke Disperindag Kota Pekanbaru.
Dalam operasi pasar kali ini setiap kecamatan disiapkan sebanyak 1 Loading Order (LO), atau setara dengan 560 tabung. Artinya untuk dua kecamatan tersebut pihaknya sudah menyiapkan pasokan gas 3 kilogram sebanyak 1.120 tabung.
“Dua kecamatan, Tampan dan Payung Sekaki berinisiatif mengirim surat ke Disperindag meminta di wilayahnya diadakan operasi pasar. Kita penuhi itu, masing-masing satu LO setara 560 tabung,” Irba.
Pihaknya mengimbau kepada warga yang berada di kecamatan lain luar kecamatan Tampan dan Payung Sekaki jika memang mengalami kelangkaan bisa kirim surat ke kami untuk dilakukan operasi pasar.
“Kami juga mengimbau kepada warga tidak terlalu khawatir dengan masalah ini, sebab kelangkaan hanya terjadi di pengecer saja tidak di pangkalan, untuk Harga Eceran Tertinggi masih Rp 18 ribu pertabung. Kalau ada pangkalan yang jual diatas harga itu laporkan ke kami,” paparnya. (*)