Harga Sawit Riau Anjlok Berdampak Turunnya Kredit Sektor Pertanian

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Perbankan di Provinsi Riau terpengaruh tren turunnya harga komoditas kelapa sawit. Hal itu terlihat dengan menyusutnya penyaluran kredit untuk sektor pertanian pada triwulan II-2017.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau dalam kajian ekonomi regional menyebutkan, penyaluran kredit pada sektor pertanian tumbuh negatif sebesar 4,31 persen secara year on year (yoy).

“Kondisi itu juga turun dibandingkan triwulan I-2017 yang tumbuh positif 0,66 persen (yoy),” ujar Kepala BI Riau, Siti Aisyah, Selasa (26/06/2017).

Menurunnya penyaluran kredit sektor pertanian terutama didorong oleh penurunan subsektor perkebunan kelapa sawit yang pada triwulan II 2017 tumbuh negatif sebesar 4,52 persen secara year on year, turun dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 1,48 persen.

Penyaluran kredit pada sektor pertanian masih didominasi oleh subsektor perkebunan kelapa sawit dengan pangsa 92,80 persen dari total kredit pertanian, atau sebesar Rp11,93 triliun.

Secara sektoral, kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sektor pertanian juga meningkat pada triwulan II-2017 pada level 3,80 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2017 yang sebesar 3,20 persen.

“Penyumbang terbesar sektor perkebunan kelapa sawit,” katanya.

BI menyatakan, secara keseluruhan terjadi perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Riau dari 2,89 persen pada triwulan I-2017 menjadi 1,08 persen pada triwulan II.

Menurunnya penyaluran menyebabkan risiko kredit perbankan naik dari 3,53 persen jadi 3,69 persen karena pengaruh peningkatan NPL, lebih tinggi daripada kredit yang tercatat.

Turunnya penyaluran kredit sektor pertanian menjadi penyebab utama, karena penyerapan kredit perbankan masih didominasi oleh sektor tersebut bersama sektor perdagangan yang masing-masing sebesar 21,80 persen dan 21,24 persen. Nilai kredit tiap sektor mencapai Rp 12,85 triliun dan Rp 12,52 triliun. (*)