Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto dan Senior Vice President Electronik Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji meluncurkan produk Bank Syariah Mandiri berupa e-money atau uang elektronik dan BSM Mobile Banking Multiplatform. Peluncuran produk uang elektronik oleh Bank Syariah Mandiri ini dilakukan guna meningkatkan layanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
“Dengan uang elektronik BSM, nasabah BSM akan dapat melakukan pembayaran di seluruh merchant yang telah bekerja sama,” kata Agus melalui siaran pers, Ahad, 2 November 2014. Uang elektronik milik Bank Syariah Mandiri ini dapat digunakan untuk membayar tol, tiket Transjakarta, tiket Commuterline, parkir, serta belanjaan di Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, Superindo dan merchant lainnya. (Baca juga: Indonesia Banking Award 2014, Inilah Pemenangnya)
Penerbitan uang elektronik ini, menurut Rahmat, dilakukan sebagai bentuk integrasi usaha antara Bank Mandiri dan anak usahanya guna mendorong perkembangan bisnis Mandiri Group. Peluncuran uang elektronik milik Syariah Mandiri ini diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun ke-15 BSM di Jakarta.
Rahmat Broto Triaji mengatakan, bagi Bank Mandiri, peluncuran uang elektronik BSM merupakan strategi untuk memperluas segmen pengguna uang elektronik Mandiri, sehingga akan semakin meningkatkan pangsa pasar transaksi secara nasional.
Pemegang uang elektronik Bank Syariah Mandiri dapat melakukan pengisian ulang di seluruh sarana isi ulang e-money Mandiri–seperti ATM Mandiri berlogo “e-money”, cabang BSM, atau merchant retail yang telah bekerja sama–secara tunai ataupun menggunakan kartu debit Mandiri dan kartu debit BSM. (Baca juga: Bank Mandiri Gunakan E-Money untuk Korban Sinabung)
Hingga September, jumlah kartu e-money Mandiri yang beredar mencapai 4,5 juta lembar dengan rata-rata frekuensi transaksi Rp 11 juta per bulan. Pangsa pasar frekuensi transaksi e-money ini telah mencapai 65 persen dari total transaksi uang elektronik nasional.
“Artinya, saat ini Mandiri e-Money adalah uang elektronik yang paling sering digunakan,” kata Rahmat. Volume transaksi e-money Mandiri juga tercatat meningkat. Sejak Januari hingga September 2014, tercatat transaksi e-money hingga Rp 1,2 triliun dengan pertumbuhan sebesar 10 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Saat ini, e-money BSM dapat diperoleh di cabang atau gerai BSM dengan harga kartu perdana Rp 20 ribu. Adapun nilai maksimal e-money ini adalah satu juta rupiah dan tidak ada nilai minimal. Untuk memperluas segmen pengguna kartu prabayar e-money, Bank Mandiri berencana bekerja sama dengan instansi pendidikan.
Kerja sama ini direncanakan berupa co-branding kartu e-money dengan kartu pelajar di tiga sekolah menengah atas di Provinsi DI Yogyakarta pada pertengahan tahun ini. Rahmat berharap kerja sama ini dapat diperluas ke lembaga pendidikan di wilayah lainnya.
Sedangkan Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan produk BSM e-money merupakan sinergi Bank Syariah Mandiri dengan induk perusahaan dalam bentuk kartu co-branding untuk meningkatkan layanan dan kelengkapan pilihan produk bagi nasabah BSM.