Perbankan AS Belum Pulih

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), JAKARTA – Prediksi bisnis bank-bank raksasa di Amerika Serikat (AS) segera pulih pada kuartal II/2016, tampaknya hanya akan tinggal harapan.

Fenomena keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa (Brexit) diyakini ikut menjadi penyumbang terbesar terpukulnya bisnis bank-bank besar di AS yang terdiri dari JPMorgan Chase & Co., Citigroup Inc., Goldman Sach Group Inc, Bank of America Corp, Wells Fargo & Co dan Morgan Stanley.

Para analis memperkirakan, Brexit telah menyajikan rintangan yang makin berat bagi bisnis enam bank AS tersebut. Mereka memprediksi laporan keuangan untuk periode April-Juni 2016 tidak akan jauh di bawah ekspektasi.

“Jika laporan keuangan mereka menunjukkan hasil yang impas, itu sudah menjadi prestasi yang sangat baik,” kata Managing Director Gilbert Tweed International Richard Lipstein, Selasa (12/7).

Survei Bloomberg atas sejumlah analis pun menyatakan, laba bersih gabungan keenam bank terbesar AS itu akan anjlok 18% pada kuartal II/2016. Direktur Riset Global Keefe, Bruyette & Woods Fred Cannon mengatakan, bank-bank tersebut akan mulai mempertimbangkan kebijakannya untuk memperpanjang tawaran suku bunga rendah.

Para analis juga telah mulai melakukan proyeksi ulang atas bisnis perbankan di AS pada periode selanjutnya di tahun ini. Pasalnya, menurut Cannon, efek negatif Brexit pada perekonomian dunia masih akan berlanjut setidaknya hingga akhir tahun ini.

Selain memaksa bank-bank untuk mengikis kembali suku bunga pinjaman, Brexit juga akan mengganggu aktivitas investasi di masa depan. Dia melihat, lembaga keuangan tersebut akan mempertimbangkan kembali aksi akusisi dan penjualan sekuritas baru sepanjang tahun ini. “Dan setelah itu, pada tahun ini akan menjadi fenomena terburuk sejak 2009,” katanya. (Bisnis)