EKONOMIPOS.COM (EPC), JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim ekonomi Indonesia saat ini sudah bagus.
Ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh cukup tinggi meski kondisi global tak kunjung pulih. Dalam satu dekade terakhir, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara rata-rata mencapai 5,3%.
Dia menyebutkan, ekonomi Indonesia yang tinggi dipacu oleh kekuatan konsumsi masyarakat dalam negeri. Faktor penyebabnya adalah jumlah penduduk yang besar, dengan mayoritas kelompok produktif di kelas menengah serta pengendalian inflasi.
Akan tetapi, masih ada persoalan yang belum terselesaikan. Di mana membuat ekonomi Indonesia rapuh.
“Di satu sisi ekonomi performance kelihatan bagus tapi ada yang disebut kerapuhan yang disebabkan Indonesia mudah diterpa oleh persepsi negatif,” ungkap Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Jumat (21/04/2017).
Komponen pendorong ekonomi kemudian yaitu investasi. Ada investasi dari pemerintah yang bersumber dari belanja negara di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Porsinya memang tidak besar untuk mendorong perekonomian, tapi ini berfungsi untuk membereskan infrastruktur dasar atau menjadi umpan investasi yang lebih swasta.
Investasi swasta tadinya cukup menjanjikan. Ketika lembaga pemeringkat internasional menempatkan posisi yang bagus kepada Indonesia. Akan tetapi realisasinya tidak cukup besar, karena masih ada berbagai hambatan untuk investor.
Kondisi yang cukup buruk dari perekonomian Indonesia adalah ekspor. Pertumbuhan ekonomi bisa di atas 6% pada 4 tahun lalu karena ekspor yang melonjak akibat harga komoditas yang tinggi.
“Ekonomi tumbuh cukup sehat, dan terutama dipacu oleh permintaan dalam negeri, terutama dari konsumsi, ivestasi dan aktivitas belanja pemerintah,” terang Sri Mulyani. (*)