BANGKINANG – Kampar sebagai satu pemegang saham PT Bumi Siak Pusako (BSP) mendapat deviden sebesar Rp 4 miliar lebih pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (20/3).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kampar, Azwan menyebutkan, RUPS menetapkan deviden untuk Kampar tepatnya sebesar Rp 4.435.308.885. Naik dari deviden produksi 2016 yang hanya Rp 2,8 miliar lebih.
“Rapat baru selesai. Deviden naik dari 2016,” ungkap Azwan dihubungi usai RUPS. Menurut dia, nilai deviden ini sebelumnya masuk dalam target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2018. “Sudah terhitung masuk dalam rencana belanja 2018,” ujar Azwan.
RUPS tersebut dihadiri langsung Bupati Kampar Azis Zaenal di Batam, Kepulauan Riau. Dia hadir bersama Wakil Bupati Catur Sugeng Susanto didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Azwan dan Kepala Bagian Ekonomi, Arman.
Adapun RUPS mengagendakan pembahasan laporan tahunan 2017. Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama, Edwin Abdul Muthalib didampingi Komisaris, Azaly Djohan serta jajaran direksi dan komisaris lainnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Azis Zaenal mengkritisi kinerja perusahaan, PT BSP. Bupati Azis sempat menyinggung peningkatan deviden untuk Kampar. Deviden tentunya dipengaruhi pendapatan perusahaan.
“Pak Bupati meminta supaya pendapatan ditingkatkan supaya deviden untuk pemegang saham juga naik,” kata Azwan.
Bupati juga mengutarakan biaya operasional yang dinilai masih bisa dipangkas. Azis bahkan mengungkit pendapatan perusahaan tahun lalu. Pendapatan memang naik. Namun dinilai karena kenaikan harga minyak dunia. Mestinya bisa lebih jika kinerja manajemen maksimal.
“Bupati nampaknya menguasai strategi meningkatkan pendapatan di perusahaan,” kata Azwan.
Pemkab Kampar menanamkan sahamnya sebesar Rp. 15 miliar atau 5 persen. Saham tahap awal disetor tahun 2008 silam sebesar Rp 10 miliar. Kemudian tahun 2010 sebesar Rp 5 miliar. (*)