Pria yang Menghina Agama Islam ini Jadi Buronan Masyarakat

by
Ethnic Chinese Alvin Tan, left, and Vivian Lee walk at a court house in Kuala Lumpur, Malaysia, Thursday, July 18, 2013. Prosecutors have charged Tan and Lee, who are both non-Muslims, with sedition and inciting religious enmity after they posted a photograph on Facebook considered an insult to the Muslim holy month of fasting. They face up to eight years in prison if convicted of both charges in the Muslim-majority nation.(AP Photo) MALAYSIA OUT

Ethnic Chinese Alvin Tan, left, and Vivian Lee walk at a court house in Kuala Lumpur, Malaysia, Thursday, July 18, 2013. Prosecutors have charged Tan and Lee, who are both non-Muslims, with sedition and inciting religious enmity after they posted a photograph on Facebook considered an insult to the Muslim holy month of fasting. They face up to eight years in prison if convicted of both charges in the Muslim-majority nation.(AP Photo) MALAYSIA OUT

Ekonomipos.com – Alvin Tan, pria kelahiran 1988 asal Malaysia ini sudah lama meresahkan kaum muslim dan membuat masyarakat umat muslim geram. Alvin yang hobi ngeblog sering sekali membuat tulisan atau gambar kontroversi yang menyinggung umat muslim. Selain itu, pria yang pertama kali membuat ribut dunia maya dengan video rekaman dewasa ini sudah dikenal sebagai seorang gila blogger.

alvin-tan-melalui-akun-facebooknya-menghina-islam-dengan_20151112_135955Pria yang berusia 27 tahun ini juga sering membuat karya yang mengkritik sekaligus menghina Agama Islam. Hampir beberapa tahun sekali ia selalu membuat kekacauan di dunia maya.

Baru-baru ini, Alvin membuat meme dengan fotonya yang menghina kitab suci umat muslim. Pria ini menggunakan sobekan kitab umat muslim itu sebagai kertas toilet.

Pria ini sering ditangkap dan keluar masuk penjara di Malaysia. Namun, setiap dituntut dan dipenjara, dalam waktu singkat Alvin Tan pun keluar dengan uang jaminan.

Kini, Alvin kembali menjadi target buronan petugas kepolisian di Malaysia. Terakhir, pria ini dikabarkan tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat. Polisi pun sedang berupaya menjemput dan mengadilinya lagi di Malaysia.

(Kapanlagi)