Kepung Masjid Al-Aqsa, Israel Akan Dilaporkan ke PBB

by

Israel-storm-AqsaEkonomipos.com – Salah satu bangsa yang memperjuangkan penuh kemerdekaan untuk Palestina, Indonesia berusaha memberi dukungan nyata. Dukungan ini berupa konferensi internasional berjudul International Confrence on the Question of Jerusalem, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/12).

Pada konferensi ini, para pembicara mengatakan tentang kondisi lapangan yang dialami rakyat Palestina di Tepi Barat. Bukan hanya itu, langkah untuk meningkatkan harkat masyarakat Palestina yang dijajah sekutu juga dibahas di konferensi ini.

“Pada saat konfrensi kita akan mendapat update terus menerus membangun kesadaran publik, bahwa masalah Palestina belum selesai,” kata Menlu Retno L.P Marsudi selepas membuka acara.

Hasil dari konferensi ini diketahui akan diteruskan ke Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota New York, Amerika Serikat, untuk pembahasan lanjutan.

Pengepungan Masjid Al Aqsa oleh Israel akan dilaporkan ke PBB

“Hasil dari konferensi akan menghasilkan summary yang dibawa ke PBB di New York, sebagai gambaran masalah apa yang dihadapi Palestina saat ini,” lanjut Menlu.

Riad Al Maliki, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, menyatakan penjagaan ketat terhadap Masjid Al Aqsa oleh tentara Israel memicu kemarahan masyarakat muslim. Jika Tentara Zionis tidak mengendurkan penjagaan sekitar masjid, maka perdamaian di kawasan sulit tercapai.

“Yerusalem harus menjadi kota damai bagi kedua negara. Tidak ada orang yang setuju dengan perilaku Israel di Masjid suci Al Aqsa. Karena itu internasional harus berikan perlindungan bagi wilayah dan situs suci di tempat itu. Kebebasan, kemerdekaan, keadilan, dan kedamaian negara tidak didapatkan,” tegas Maliki dalam pidato pembukaannya.

Dalam pemaparan Maliki, kondisi Palestina saat ini sangat menyedihkan. Semua orang Palestina menjadi target. Anak kecil ditangkap, warga dibunuh. Penyerangan terus meningkat. Sekolah, rumah, gedung, tempat ibadah terus diserang.

Melalui konferensi ini, Palestina berharap bisa memperoleh dukungan dan aksi solidaritas yang nyata. Demi mencari jalan keluar, Menlu Riad menegaskan bila dunia internasional harus turun tangan agar dapat menyelesaikan persoalan ini. Pertemuan di Jakarta ini diikuti oleh perwakilan 25 negara anggota dan 24 negara pengamat dari komite Palestina, serta didukung penuh oleh pemerintah Indonesia.

(Merdeka)