
Ekonomipos.com, Semarang – Menteri Perhubungan Ignasius Johan menyatakan insiden atau kecelakaan yang terjadi di perairan Indonesia perlu mendapatkan perhatian. Harus diantisipasi karena jumlahnya yang terbilang masih tinggi.
Dalam amanatnya sebagai inspektur upacara Kampanye Keselamatan Pelayaran dan Peringatan Hari Pelaut Sedunia, Jonan mengatakan, tahun 2014 lalu setidaknya ada 450 insiden dan kecelakaan yang terjadi di lautan. Namun selama menjabat sebagai Menhub, menurutnya seperti tidak cepat tanggap seperti ketika terjadi kecelakaan pesawat.
“Tahun lalu sekitar 450 kejadian, menurut saya itu sangat amat banyak. Kalau di udara jatuh satu, ributnya setengah mati. Saya delapan bulan menjabat Menhub kok (menanggapi kecelakaan di laut) tenang-tenang saja, ya,” kata Jonan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (12/6/2015).
Insiden dan kecelakaan yang selama ini terjadi, lanjut Jonan, bukan berarti selalu peristiwa besar namun mulai dari dua kapal yang bersenggolan hingga kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.
“Sampai bulan lalu kira-kira mungkin sekitar 50 kejadian. Ya, mendingan. Ini ada yang serempetan, senggolan, makan korban jiwa,” ujarnya.
Menanggapi tingginya angka kecelakaan di laut, Jonan menegaskan dirinya sudah berkoordinasi kepada berbagai pihak termasuk memperingatkan Syahbandar agar tidak gampang mengeluarkan izin berlayar kapal tanpa diteliti lebih dahulu.
“Saya sudah kemukakan kepada pak Ditjen, coba usahakan zero accident atau yang penting tidak boleh accident korban manusia. Saya minta semua bertanggung jawab melepas kapal jangan asal tanda tangan. Kalau tanda tangan ada syahbandar, orangnya juga harus ada kecuali ada kegiatan dan harus didelegasikan, tapi kan itu tidak setiap hari. Kalau insiden dan accident masih terus (banyak) nanti kepala seksi dan operasi saya suruh tes lagi ke Sorong,” tandas mantan Dirut PT KAI itu.
“Insiden itu faktornya tidak boleh karena alam, itu menyalahkan Tuhan. Faktornya itu dua, teknis dan kelalaian,” tegasnya. (dtc)