EKONOMIPOS, PEKANBARU – Perekonomian di Riau yang kurang bergairah sepanjang 2015 ini turut beimbas ke sektor perbankan. Seperti yang dialami Bank BNI Kantor Cabang Pekanbaru yang baru mencacat realisasi target sekitar empat persen saja.
“Kuartal pertama tahun 2015 ini, yaitu sampai bulan Maret melemah. BNI baru mencapai empat persen, jauh sekali dari target di tahun ini,” terang Pemimpin Cabang Utama Pekanbaru, Djasril, Jumat (14/05/2015) kepada bertuahpos.com.
Dijelaskannya, lemahnya petumbuhan ini dirasakan dari beberapa sisi. Mulai dari transaksi di perbankan, pengumpulan dana dari pihak ketiga hingga penyaluran kredit.
Dengan pencapaian yang masih rendah ini, manajemen BNI Pekanbaru harus ekstra kerja keras untuk mencapai target. Namun begitu, Djasril agak pesimis bisa terkejar karena kondisi perekonomian di masyarakat belum menunjukkan geliat yang bagus.
“Sebentar lagi jelang puasa, tapi saya ragu kalau pengeluaran untuk konsumsi bisa meningkat tinggi. Karena bersamaan dengan kebutuhan anak sekolah,” tambahnya.
Bahkan dari sisi penyaluran kredit sudah mulai menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan. Beberapa penerima kredit dari BNI mulai berpikir ulang untuk menambah pengajuan kreditnya.
“Kami banyak menyalurkan kredit untuk pedagang di Pasar Sukaramai, Pekanbaru. Dan mereka sudah mulai mengeluhkan pasar yang lesu. Padahal pasar ini termasuk tempat grosiran untuk pedagang dari daerah,” jelasnya lagi.
Hal yang sama juga dirasakan peminjam dari kalangan pemilik kebum sawit. Tingginya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, sedikit banyak cukup berpengaruh dengan kemampuan ekonomi pemilik kebun.
“Ditambahkan lagi dengan harga sawit yang rendah. Pemilik kebun sawit takut untuk tambah pinjaman,” tutupnya. (wiek)